Adab Santri Kepada Guru; Kitab Ta’lim Muta’allim
Ir. Karyan Gunawan
Kepala SMK Al-Fathimiyah
Salah satu kitab yang dikaji atau bahkan menjadi kitab wajib di setiap pondok pesantren adalah Kitab Ta’lim Muta’allim. Isinya tentang tuntunan adab belajar mengajar, termasuk di dalamnya tuntunan tentang bagaimana seharusnya adab seorang santri terhadap gurunya.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena selain sebagai transformator (penstranfer ilmu), guru juga merupakan motivator terbaik yang harus kita junjung tinggi. Bahkan di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya benar dan tidak bertentangan dengan syariat. Karena kedua fungsi guru itulah (sebagai transformator dan motivator) kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas.
Ketika kita diwajibkan tunduk, patuh dan hormat kepada kedua orangtua maka kewajiban terebut juga berlaku kepada guru. Sebagaimana dikatakan bahwa orangtua itu ada tiga, (1) orangtua yang melahirkan kita yaitu ibu dan bapak, (2) orangtua yang memberi kita ilmu yaitu guru, dan (3) orangtua yang memberi kenikmatan yaitu mertua. Ketiganya memiliki hak yang sama untuk dipatuhi dan dihormati.
Berikut ini adab menghormati guru sebagaimana termsktub dalam kitab Ta’lim Muta’allim:
1. Hormat dan ta’zhimlah kepada guru, meskipun hanya mengajarkan satu huruf.
قال على رضى الله عنه: أنا عبد من علمنى حرفا واحدا، إن شاء باع، وإن شاء استرق
Ali ra berkata: “Saya menjadi hamba sahaya orang yang telah mengajariku satu huruf. Terserah padanya, saya mau dijual, di merdekakan ataupun tetap menjadi hambanya.”
وقد أنشدت فى ذلك :
رأيت أحق الحق حق المعلم وأوجـبه حفظا على كل مسلم
لقد حق أن يهدى إليه كرامة لتعليم حرف واحد ألف درهم
فإن من علمك حرفا واحدا مما تحتاج إليه فى الدين فهو أبوك فى الدين.
Dalam masalah ini saya kemukakan Syi’irnya:
Keyakinanku tentang hak guru, hak paling hak adalah itu
Paling wajib di pelihara, oleh muslim seluruhnya
demi memulyakan, hadiah berhak di haturkan
seharga dirham seribu, tuk mengajar huruf yang Satu
Memang benar, orang yang mengajarmu satu huruf ilmu yang diperlukan dalam urusan agamamu, adalah bapak dalam kehidupan agamamu.
2. Jika ingin putranya menjadi seorang alim hendaklah memuliakan para ahli ilmu (ulama)
وكان أستاذنا الشيخ الإمام سديد الدين الشيرازى يقول: قال مشايخنا: من أراد أن يكون ابنه عالما ينبغى أن يراعى الغرباء من الفقهاء، ويكرمهم ويطعمهم ويطيعهم شيئا، وإن لم يكن ابنه عالما يكون حفيده عالما.
Guru kita Syaikhul Imam Sadiduddin Asy-Syairaziy berkata: Guru-guru kami berucap: “bagi orang yang ingin putranya alim, hendaklah suka memelihara, memulyakan, mengagungkan, dan menghaturkan hadiah kepada kaum ahli agama yang tengah dalam pengembaraan ilmiyahnya. Kalau toh ternyata bukan putranya yang alim, maka cucunyalah nanti.”
3. Termasuk menghormati guru, tidak berjalan di depannya.
ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ.
Termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti diluar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.
4. Carilah rido guru, laksanakan perintahnya serta hormati anak dan keluarganya
فالحاصل: أنه يطلب رضاه، ويجتنب سخطه، ويمتثل أمره فى غير معصية لله تعالى، فإنه لا طاعة للمخلوق فى معصية الخالق كما قال النبى صلى الله عليه وسلم: إن شر الناس من يذهب دينه لدنيا بمعصية الخالق. ومن توقيره: توقير أولاده ومن يتعلق به
Pada pokoknya, adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan amarahnya dan menjungjung tinggi perintahnya yang tidak bertentangan dengan agama, sebab orang tidak boleh taat kepada makhluk dalam melakukan perbuatan durhak kepada Allah Maha Pencipta. Termasuk arti menghormati guru pula, yaitu menghormati putera dan semua oarang yang bersangkut paut dengannya.
وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين صاحب الهداية رحمة الله عليه حكى: أن واحدا من أكابر الأئمة بخارى كان يجلس مجلس الدرس، وكان يقوم فى خلال الدرس أحيانا فسألوا عنه, فقال: إن ابن أستاذى يلعب مع الصبيان فى السكة، ويجيئ أحيانا إلى باب المسجد، فإذا رأيته أقوم له تعظيما لأستاذى
Di sini Guru kita Syaikhul Islam Burhanuiddin Shahibul Hidayah pernah bercerita bahwa ada seorang imam besar di Bochara, pada suatu ketika sedang asyiknya di tenmgah majlis belajar ia sering berdiri lalu duduk kembali. Setelah ditanyai kenapa demikian, lalu jawabnya : ada seorang putra guruku yang sedang main-main dihalaman rumah dengan teman-temannya, bila saya melihatnya sayapun berdiri demi menghormati guruku.
والقاضى الإمام فخر الدين الأرسابندى كان رئيس الأئمة فى مرو وكان السلطان يحترمه غاية الاحترام وكان يقول: إنما وجدت بهذا المنصب بخدمة الأستاذ فإنى كنت أخدم الأستاذ القاضى الإمام أبا زيد الدبوسى وكنت أخدمه وأطبخ طعامه (ثلاثين سنة) ولا آكل منه شيئا.
Qodli Imam Fakhruddin Al-Arsyabandiy yang menjabat kepala para imam di marwa lagi pula sangat di hormati sultan itu berkata : “Saya bisa menduduki derajat ini, hanyalah berkah saya menghormati guruku. Saya menjadi tukang masak makanan beliau, yaitu beliau Abi Yazid Ad-Dabbusiy, sedang kami tidak turut memakannya.”
5. Jangan melukai hati guru jika ingin keberkahan ilmu.
فمن تأذى منه أستاذه يحرم بركة العلم ولا ينتفع بالعلم إلا قليلا
[إن الـمـعلم والطـبيب كـلاهـما! لا ينصحـان إذا هـما لم يكــرما]
[فاصبر لدائك إن جفوت طبيبه! واقنع بجهلك إن جفوت معلما]
Barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemamfaatannya.
Sungguh, dokter dan guru
Tak akan memberi nasehat, bila tak di hormat
terimalah penyakitmu, bila kau acuh doktermu
dan terimalah bodohmu, bila kau tentang sang guru
Buah dari pengamalan atas tuntunan adab belajar mengajar dalam Kitab Ta’lim Muta’allim khususnya adab santri kepada guru, bagi santri guru adalah gurunya sepanjang masa dan santri akan tetap menjadi santri di hadapan gurunya meskipun dia sendiri telah menjadi seorang alim.
Demikian cara menghormati guru menurut kitab Ta’lim Muta’alim. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Tanda Diterimanya Amal di Bulan Ramadhan
Ir. Karyan Gunawan Kepala SMK Al-Fathimiyah Shaimin-shaimat rahimakumullah Atas keberkahan bulan Ramadlan, alhamdulillah kita bisa melaksanakan ibadah sehari-hari yang terasa
Pelaksanaan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru 2021/2022 Mengacu pada Kebijakan PPKM dan SKB 4 Menteri
Jakarta, 29 Juli 2021 --- Menyikapi kondisi pandemi Covid-19 saat ini maka pembelajaran di tahun ajaran baru 2021/2022 bersifat dinamis mengacu pada kebijakan Pemberlakuan P